BlockBeats melaporkan, pada 30 Juli, pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua melebihi ekspektasi, rebound dari penurunan yang disebabkan oleh konflik perdagangan di awal tahun. Namun, meskipun demikian, tren pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih terlihat sedikit melambat, berada pada level yang lebih rendah dibandingkan beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan, setelah memperhitungkan faktor inflasi, pertumbuhan tahunan kuartal kedua GDP riil AS pada nilai awal meningkat sebesar 3%, melebihi ekspektasi. Dibandingkan dengan kuartal pertama yang -0,5%, pertumbuhan kuartal kedua merupakan rebound yang signifikan. Di awal tahun, perusahaan-perusahaan AS mengimpor barang dalam jumlah besar untuk menghindari kebijakan tarif yang ditingkatkan oleh Presiden Trump, yang menyebabkan lonjakan impor di kuartal pertama, sehingga secara drastis menurunkan pertumbuhan GDP kuartal tersebut. Namun, dalam tiga bulan berikutnya, tren ini berbalik. Tindakan tarif agresif yang diumumkan Trump pada 2 April, pada awalnya tidak berdampak serius seperti yang diperkirakan terhadap perusahaan dan konsumen, malah mendorong perbaikan data ekonomi.