Amerika Serikat menangguhkan penambahan tarif yang mendorong pasar naik, Bitcoin突破8,3 万美元, tetapi ketegangan antara China dan Amerika Serikat memicu fluktuasi pasar.
Aset Kripto pasar dalam keadaan Rebound di bawah langkah-langkah bantuan perdagangan sementara
Pada 9 April 2025, harga Bitcoin melonjak di atas 81.000 USD, menandai adanya rebound yang signifikan di pasar Aset Kripto. Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan penangguhan penerapan tarif baru terhadap beberapa negara selama 90 hari. Perubahan kebijakan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan global ini memicu optimisme di kalangan investor.
Namun, pembebasan ini justru membawa kendala. Pemerintah Amerika Serikat, sambil menangguhkan sebagian tarif, malah menaikkan tarif untuk barang impor dari China secara drastis hingga 125%. Gedung Putih membantah hal ini dengan alasan bahwa China "tidak menghormati" norma perdagangan internasional.
Pasar saham dan Aset Kripto bereaksi kuat
Pasar keuangan bereaksi cepat terhadap dinamika tarif:
Indeks Standard & Poor's 500 naik 5,6%
Indeks Nasdaq naik lebih dari 8%
Harga Bitcoin naik menjadi 81,344 dolar, meningkat 5,5% dibandingkan penutupan hari perdagangan sebelumnya.
Pergerakan Bitcoin mencerminkan sentimen pasar yang lebih luas, sempat menyentuh titik tertinggi 81,478 dolar, kemudian turun ke titik terendah 74,772 dolar. Volatilitas ini menyoroti sensitivitas Aset Kripto terhadap tren kebijakan global.
Ketegangan antara China dan Amerika Serikat semakin meningkat, ketidakpastian meningkat.
Meskipun langkah pembekuan tarif sementara meredakan ketegangan perdagangan dalam jangka pendek, keputusan untuk mengenakan tarif 125% pada produk impor dari China sekali lagi memicu ketegangan antara kedua negara, China dan Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, China mengenakan tarif 84% pada barang-barang AS, memperburuk konflik perdagangan yang sedang berlangsung.
Tindakan yang saling bertentangan ini menambah ketidakpastian baru di pasar global. Saat ini, investor bersiap untuk menghadapi potensi dampak ekonomi jangka panjang, terutama dalam konteks semakin dalamnya sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Bitcoin masih menjadi barometer sentimen pasar
Analis pasar menunjukkan bahwa Bitcoin masih menjadi indikator tren makroekonomi. Meskipun pengurangan tarif sementara meningkatkan kepercayaan investor, perang dagang yang terus meningkat antara China dan AS dapat menyebabkan pasar semakin tidak stabil.
Seiring dengan perkembangan dinamika geopolitik, Bitcoin dan aset kripto lainnya mungkin akan mengalami fluktuasi yang tajam, menjadikannya sebagai kelas aset penting yang patut diperhatikan di masa-masa tidak pasti.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Amerika Serikat menangguhkan penambahan tarif yang mendorong pasar naik, Bitcoin突破8,3 万美元, tetapi ketegangan antara China dan Amerika Serikat memicu fluktuasi pasar.
Aset Kripto pasar dalam keadaan Rebound di bawah langkah-langkah bantuan perdagangan sementara Pada 9 April 2025, harga Bitcoin melonjak di atas 81.000 USD, menandai adanya rebound yang signifikan di pasar Aset Kripto. Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan penangguhan penerapan tarif baru terhadap beberapa negara selama 90 hari. Perubahan kebijakan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan global ini memicu optimisme di kalangan investor.
Namun, pembebasan ini justru membawa kendala. Pemerintah Amerika Serikat, sambil menangguhkan sebagian tarif, malah menaikkan tarif untuk barang impor dari China secara drastis hingga 125%. Gedung Putih membantah hal ini dengan alasan bahwa China "tidak menghormati" norma perdagangan internasional.
Pasar saham dan Aset Kripto bereaksi kuat Pasar keuangan bereaksi cepat terhadap dinamika tarif:
Indeks Standard & Poor's 500 naik 5,6% Indeks Nasdaq naik lebih dari 8% Harga Bitcoin naik menjadi 81,344 dolar, meningkat 5,5% dibandingkan penutupan hari perdagangan sebelumnya. Pergerakan Bitcoin mencerminkan sentimen pasar yang lebih luas, sempat menyentuh titik tertinggi 81,478 dolar, kemudian turun ke titik terendah 74,772 dolar. Volatilitas ini menyoroti sensitivitas Aset Kripto terhadap tren kebijakan global.
Ketegangan antara China dan Amerika Serikat semakin meningkat, ketidakpastian meningkat. Meskipun langkah pembekuan tarif sementara meredakan ketegangan perdagangan dalam jangka pendek, keputusan untuk mengenakan tarif 125% pada produk impor dari China sekali lagi memicu ketegangan antara kedua negara, China dan Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, China mengenakan tarif 84% pada barang-barang AS, memperburuk konflik perdagangan yang sedang berlangsung.
Tindakan yang saling bertentangan ini menambah ketidakpastian baru di pasar global. Saat ini, investor bersiap untuk menghadapi potensi dampak ekonomi jangka panjang, terutama dalam konteks semakin dalamnya sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Bitcoin masih menjadi barometer sentimen pasar Analis pasar menunjukkan bahwa Bitcoin masih menjadi indikator tren makroekonomi. Meskipun pengurangan tarif sementara meningkatkan kepercayaan investor, perang dagang yang terus meningkat antara China dan AS dapat menyebabkan pasar semakin tidak stabil.
Seiring dengan perkembangan dinamika geopolitik, Bitcoin dan aset kripto lainnya mungkin akan mengalami fluktuasi yang tajam, menjadikannya sebagai kelas aset penting yang patut diperhatikan di masa-masa tidak pasti.