Analisis Jalur Pengembangan Platform Game Desentralisasi
Game desentralisasi selalu menjadi topik hangat di pasar kripto. Baru-baru ini, platform permainan Magic di Arbitrum meledak, memicu diskusi yang luas. Beberapa orang membandingkannya dengan "Nintendo" di dunia kripto, yang berlawanan dengan Gala Games yang disebut "Steam versi Web3". Dua model yang sangat berbeda ini menimbulkan sebuah pertanyaan: Jalur pengembangan mana yang harus dipilih oleh platform permainan desentralisasi?
Model Pengembangan Platform Permainan Tradisional
Industri permainan tradisional memiliki tiga model pengembangan utama:
Mode studio: mulai dari studio game, secara bertahap berkembang menjadi perusahaan besar yang memiliki beberapa IP game. Perusahaan perwakilan seperti Blizzard, Nintendo, dll.
Mode pengembangan: menyediakan alat dan platform pengembangan game, memungkinkan pengguna untuk membuat game secara mandiri. Roblox adalah perwakilan yang khas.
Model platform distribusi: Mengambil Steam sebagai contoh, dimulai dari game milik sendiri, berkembang menjadi platform distribusi game.
Jalur Pengembangan Platform Permainan Berbasis Blockchain
Sama seperti tiga mode yang ada pada platform game tradisional, platform game desentralisasi juga memiliki jalur perkembangan yang serupa:
1. Mode studio permainan dan ekosistem rantai publik
Beberapa pengembang game blockchain yang sukses memilih untuk menerbitkan rantai publik mereka sendiri, seperti Dapper Labs yang menerbitkan rantai publik Flow, Axie Infinity yang menerbitkan Ronin. Model ini mengharuskan studio untuk merilis game pertama mereka dengan sukses, jika tidak, rantai publik sulit untuk mendapatkan pengguna. Namun, ini juga dapat membawa risiko keamanan, seperti peristiwa pencurian Ronin.
2. Mode pengembangan
Desentralisasi game pengembangan engine seperti Fragnova dan Cocos-CBX, memberikan lebih banyak kebebasan kepada pengembang. Namun, dibandingkan dengan UE yang sudah matang, Unity, dan lainnya, masih ada banyak ruang untuk perbaikan.
3. Model platform distribusi
Banyak platform game Desentralisasi memilih model ringan aset dan berat operasi ini, seperti TreasureDAO dan Gala Games. Namun, jumlah dan kualitas game yang diluncurkan saat ini masih jauh dibandingkan dengan platform tradisional.
Ruang untuk Berkembang dan Tantangan
Desentralisasi platform game dibandingkan dengan platform tradisional masih memiliki ruang pengembangan yang besar. Kuncinya adalah:
Bagaimana cara menciptakan permainan yang booming atau menarik permainan berkualitas untuk bergabung
Bagaimana cara menarik lebih banyak pengembang dan pemain
Bagaimana melampaui pengalaman pengguna dan keamanan pada platform desentralisasi
Dalam beberapa tahun ke depan, platform gaming desentralisasi akan menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam aspek teknologi, pasar, dan lainnya. Diperlukan inovasi yang berkelanjutan untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan pasar yang ketat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Analisis 3 Jalur Pengembangan Platform Permainan Desentralisasi: Tantangan dan Peluang yang Beriringan
Analisis Jalur Pengembangan Platform Game Desentralisasi
Game desentralisasi selalu menjadi topik hangat di pasar kripto. Baru-baru ini, platform permainan Magic di Arbitrum meledak, memicu diskusi yang luas. Beberapa orang membandingkannya dengan "Nintendo" di dunia kripto, yang berlawanan dengan Gala Games yang disebut "Steam versi Web3". Dua model yang sangat berbeda ini menimbulkan sebuah pertanyaan: Jalur pengembangan mana yang harus dipilih oleh platform permainan desentralisasi?
Model Pengembangan Platform Permainan Tradisional
Industri permainan tradisional memiliki tiga model pengembangan utama:
Mode studio: mulai dari studio game, secara bertahap berkembang menjadi perusahaan besar yang memiliki beberapa IP game. Perusahaan perwakilan seperti Blizzard, Nintendo, dll.
Mode pengembangan: menyediakan alat dan platform pengembangan game, memungkinkan pengguna untuk membuat game secara mandiri. Roblox adalah perwakilan yang khas.
Model platform distribusi: Mengambil Steam sebagai contoh, dimulai dari game milik sendiri, berkembang menjadi platform distribusi game.
Jalur Pengembangan Platform Permainan Berbasis Blockchain
Sama seperti tiga mode yang ada pada platform game tradisional, platform game desentralisasi juga memiliki jalur perkembangan yang serupa:
1. Mode studio permainan dan ekosistem rantai publik
Beberapa pengembang game blockchain yang sukses memilih untuk menerbitkan rantai publik mereka sendiri, seperti Dapper Labs yang menerbitkan rantai publik Flow, Axie Infinity yang menerbitkan Ronin. Model ini mengharuskan studio untuk merilis game pertama mereka dengan sukses, jika tidak, rantai publik sulit untuk mendapatkan pengguna. Namun, ini juga dapat membawa risiko keamanan, seperti peristiwa pencurian Ronin.
2. Mode pengembangan
Desentralisasi game pengembangan engine seperti Fragnova dan Cocos-CBX, memberikan lebih banyak kebebasan kepada pengembang. Namun, dibandingkan dengan UE yang sudah matang, Unity, dan lainnya, masih ada banyak ruang untuk perbaikan.
3. Model platform distribusi
Banyak platform game Desentralisasi memilih model ringan aset dan berat operasi ini, seperti TreasureDAO dan Gala Games. Namun, jumlah dan kualitas game yang diluncurkan saat ini masih jauh dibandingkan dengan platform tradisional.
Ruang untuk Berkembang dan Tantangan
Desentralisasi platform game dibandingkan dengan platform tradisional masih memiliki ruang pengembangan yang besar. Kuncinya adalah:
Dalam beberapa tahun ke depan, platform gaming desentralisasi akan menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam aspek teknologi, pasar, dan lainnya. Diperlukan inovasi yang berkelanjutan untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan pasar yang ketat.